KREASI SENI LABU BOTOL (GOURD ART)
Pertama kali saya mendapatkan benih labu ini dari paman yang katanya dia juga diberi oleh rekan kerjanya yang habis liburan dari daratan china. Paman memberi saya 10 butir benih dari hasil panen kebun di belakang rumahnya. Awalnya saya juga biasa saja saat melihat labu botol ini, gk ada yang menarik atau special sama sekali dalam pikiran saya, itu pertama saat saya melihat labu botol milik paman. Setelah beberapa hari kemudian baru saya tanam benih tersebut di kebun saya sendiri, kebetulan masih ada ruang yang cukup disamping rumah untuk menanamnya. Oh ya, sebelum saya tanam di kebun terlebih dahulu saya tanam di gelas plastic bekas minuman air mineral. Labu pertama yang tumbuh berkecambah berumur 4 hari dan yang lain menyusul setelahnya , yang terakhir tumbuh berumur 9 hari, saya juga baru tahu pasti umur tumbuh labu botol ini setelah mencobanya sendiri .
Setelah tiba waktunya untuk berpindah tempat, saya pindahkan benih2 labu di beberapa tempat yang sudah saya persiapkan tempatnya dan juga medianya, ada yang dibawah pohon, ada yang di samping rumah yang full sinar matahari, ada yang mendapatkan sinar matahari separoh hari, semua saya lakukan sambil observasi dalam jarak yang dekat dengan rumah supaya intens-observenya. Setelah itu saya tinggalkan untuk aktifitas yang lain (tidak lupa menyiram pagi dan sore hari, kebetulan saat tanam musim kemarau). Seminggu sekali saya beri pupuk organik yang khusus saya buat sendiri dari formula yang diberi
oleh beberapa teman sesame agromania. Akan tetapi tidak semua treatment labu saya samakan, ada yang tidak saya beri pupuk sama sekali, ada yang full treatmentnya. Ternyata dengan media dan aplikasi pupuk dari formula buatan teman saya ada perbedaan, walaupuni tidak terlalu mencolok. Ada tanaman labu botol yang berbuah 10 ada yang sampai 15 buah.
Ada yang berbuah sedikit jumlahnya tetapi ukurannya lebih besar. Paman saya saya bilang kalau mau berbuah banyak harus mau membantu system perkembang biakannya yaitu dengan cara mengawinkan bunga jantan dan bunga betinanya, kalau hanya mengandalkan bantuan dari serangga ataupun hewan2 yang bisa membantu penyerbukan mungkin perkembangan buah tidak maksimal. Saat itu menjadi masalah buat saya yang terlalu banyak urusan diluar. Saat ini saya juga sedang melakukan observasi tentang perkembang biakan artificial dengan efektif pada buah labu botol sambil meneruskan kreatifitas membuat kreasi seni unik labu botol untuk souvenir, usaha yang baru yang saya jalankan belum lama ini.
Sebenarnya membudidayakan labu botol ini tidaklah sulit bagi saya. Yang menjadi kendala untuk menjalankan usaha ini adalah keterbatasan lahan, waktu, dan modal yang diperlukan, mungkin untuk modal agak bisa dikesampingkan, akan tetapi mengenai lahan untuk menanam labu botol ini menjadi masalah yang paling berat saat ini, walaupun saya punya surplus persediaan benih, mengingat lahan yang saya miliki tidak cukup untuk memperbanyak produksi bahan baku, dan juga saya yakin belum banyak labu botol dikembangkan skala nasional(setahu saya hehehe…).Untuk itu saya berniat mengembangkannya dengan potensi usaha saya sendiri.
Melalui internet saya tidak banyak melihat usaha serupa yang dikembangkan oleh rekan rekan di daerah lain, ada juga tapi tidak banyak, hanya satu dua orang. Tapi di luar negeri saya melihat banyak seniman, pengusaha, penghobi, yang bergelut dalam bisnis labu ini. Mereka semua mempunyai website sendiri, bahkan tersedia forum, assosiasi atau mailist khusus bagi mereka penghobi untuk saling berbagi informasi seputar labu. Semoga nantinya ada rekan2 yang mau membantu atau kerja sama untuk mengembangkan usaha yang serupa, tentunya bagi rekan2 yang punya hobby dan visi yang sejalan dengan saya. Saya mulai mendapatkan inspirasi tentang kreasi dari labu botol ini setelah berkunjung wisata ke Bali, kita semua tahu di Bali tempatnya pemandangan yang indah, budaya, dan pusat kesenian. Banyak produk kesenian bernilai tinggi tercipta di sana dengan kreatifitas yang fantastis dan unik membuat decak kagum bagi yang melihatnya. Berawal dari itulah muncul ide untuk mengkreasikan apa yang ada, apa yang saya bisa, dan apa yang saya punya untuk mengembangkannya.
MEMBUAT PRODUK KREASI SENI UNIK.
Banyak orang telah melihat kreasi seni fantastis dari seluruh pelosok nusantara hasil polesan tangan tangan terampil anak negeri. Tidak sedikit kreasi seni dari mereka telah berada diatas meja, menempel di dinding tembok, atau yang menggantung ditempat2 yang semestinya untuk membuat pemandangan tampak lebih menarik untuk dilihat.
Tidak sedikit pula yang sudah dinikmati oleh peminat kreasi seni yang berasal dari luar negeri, berada beribu2 mil jauhnya dari tempat dibuatnya. Kreasi kreasi seni klasik maupun futuristic yang unik.
BAHAN BAKU YANG SULIT DIDAPAT.
Bahan baku labu botol yang saya miliki sangat terbatas untuk saat ini. Butuh waktu yang cukup lama untuk menjadikan labu botol ini siap pakai. Dari masa tanam hingga panen dan proses selanjutnya sampai benar benar kering siap pakai kurang lebih memakan waktu 6 bulan. Coba saja anda bayangkan, untuk mengeringkan sebuah labu botol hingga benar2 kering butuh waktu sekitar 1-2 minggu, tergantung cuaca juga bisa mempengaruhi, itu kalau menggunakan metode pengeringan konvensional atau biasa.
Untuk mempercepat waktu dengan menggunakan metode pengeringan oven membutuhkan biaya dan tempat yang cukup besar. Jadi untuk sementara ini saya memilih metode biasa dulu karena saya merasa cukup nyaman di kantong( heheeh).
Setahu saya dari internet ketersediaan bahan baku yang paling dekat dengan saya ada di magelang, jawa tengah. Itupun saya belum tahu pasti dimana tempat dan status sekarang ini bagaimana usaha mereka. Yang saya tahu mereka mempunyai usaha produk kreasi seni unik membatik kayu dan labu botol. Patut diacungi jempol karena mereka sudah berusaha untuk mengembangkan seni budaya batik asli dari Indonesia. Sayapun tidak mau kalah dengan yang lain, bukan maksud saya berusaha untuk menjiplak atau meniru hasil karya orang lain.
Dalam bidang seni setahu saya endless / tidak terbatas dalam mengembangkannya, menurut saya dalam beberapa hal kita boleh saja meniru misalnya tehnik atau cara bagaimana untuk membuat, bagaimana menggunakan alat, atau mencontoh konsep yang sudah ada, motif, corak, atau desain yang banyak tersebar di internet, ada yang gratis dan ada yang berbayar. Lebih baik lagi jika kita mempunyai innovasi produk kreasi seni dari pemikiran dan upaya kita sendiri, dan melakukan improvisasi atas apa yang kita kembangkan.
PENANGANAN PASCA PANEN LABU BOTOL.
Setelah menunggu beberapa lama hingga waktunya untuk panen kita akan sedikit kerepotan untuk menangani hasil panen labu botol. Akan lebih baik memanen labu saat tanaman labu sudah benar-benar kering dan mati . Batang, cabang batang dan dedaunan sudah benar2 kering. Hal itu untuk memastikan bahwa labu yang kita panen sudah menjadi kayu kulitnya, yang tidak akan keriput saat dikeringkan. Labu yang belum benar benar kering sudah bisa dipastikan akan keriput di salah satu bagian tempat pada kulitnya saat proses pengeringan. Penanganan harus dilakukan secara manual untuk menghindari kerusakan bahan mentah saat memindahkan labu ketempat penyimpanan. Saat labu masih dalam keadaan segar berat labu bisa mancapai ukuran kilo, bahkan ada yang berpuluh2 kilo( untuk spesies yang lain). Tapi khusus untuk spesies labu botol sudah saya survey analisa dari hasil panenan yang telah saya lakukan, dari yang paling kecil hingga yang paling besar ukuran bobotnya di kisaran 1-4 kilogram. Saya belum tahu pasti standart ukuran bobot labu ini di luar sana. Mungkin ada teman sesama pecinta labu yang bisa memberitahu hasil survey ukuran standart bobot labu botol kepada saya, atau mungkin juga ada yang bisa membudidayakan buah labu dengan treatment penanaman apapun hingga ukuran yang super, saya akan langsung datang ke tempat anda dimanapun anda berada, untuk sharing ataupun apa saja untuk dapat memiliki benih labu itu sekalian cara menanamnya, kalau boleh berguru juga akan saya lakukan, please, hehehe…
Untuk membantu memindahkan bahan mentah dari lahan perkebunan ke tempat penyimpanan kita membutuhkan pekerja harian yang biasa melakukan pekerjaan serupa untuk beberapa hari sampai semuanya selesai. Terlebih lagi bila letak lahan perkebunan berada jauh dari tempat kita. Butuh waktu dan kerja ekstra. Tidak ada yang khusus untuk memperlakukan bahan mentah saat memindahkannya. Hanya, jangan dibanting atau dilempar. Alasan yang masuk akal kenapa harus begitu? Walaupun labu ini mempunyai sifat keras pada permukaannya, tetapi yang kita harapkan adalah jangan sampai terjadi kerusakan pada permukaan kulitnya, sedikit scratch atau goresan di kulit labu akan mempengaruhi bentuk yang otomatis akan menjadikan kreasi seni kita kurang maksimal. Para seniman labu akan sangat senang jika mendapatkan bahan baku yang mempunyai bentuk sempurna yaitu, kulit labu yang sangat mulus tidak ada goresan sama sekali dengan tingkat kekeringan yang sempurna dan tidak ada bercak warna lain selain warna kulit labu yang kering itu sendiri. Para seniman akan memilih dan kemudian mengambil walaupun dengan harga yang berbeda dari yang lain. Sesuatu yang memberi wisata matahati seorang seniman, dari mata, seorang seniman akan melihat bentuk labu yang fantastis sehingga menyejukkan hati sang seniman. Seorang seniman membutuhkan kesempurnaan bahan untuk menghasilkan karya yang sempurna, walaupun pribadinya sendiri tidak sempurna. Hahaha…
Tahap ini bisa dilakukan siapa saja dengan mudah dan higienis pada saat labu masih dalam keadaan segar. Tidak akan menyebabkan polusi debu seperti yang dihasilkan oleh kulit labu yang sudah kering. Dengan menggunakan bagian belakang pisau yang tidak terlalu tajam supaya terhindar dari scratch apabila kita menggunakan pisau bagian tajam.
Jika kita membersihkan dengan teliti seluruh permukaan kulit luar labu kita bisa menghasilkan bahan baku labu kering yang benar2 bersih tidak ada bercak kulit luar yang tertinggal, dan jika setelah kering masih ada bercak yang tertinggal, mudah sekali caranya jika kita ingin menghilangkannya. Cukup memakai sikat cucian dari plastic yang agak kaku, tetapi tidak menyebabkan scratch pada permukaan kulit labu. Siram dengan air bersih dan sikat bercak2 yang tersebut, boleh juga menggunakan deterjen pencuci baju, setelah selesai jangan lupa bilas dengan air sampai bersih dan lap dengan kain bersih atau kain penyerap air atau kannebo sampai permukaannya bener2 kering,setelah itu labu siap diletakkan ke tempat pengeringan yang bersih dan tidak berdebu. Juga jauhkan dari talang air dari atap rumah yang bisa menyebabkan bercak2 air akibat cipratan air yang mengenai kulit labu. Jika anda menginginkan kebersihan yang optimal dalam pengeringan labu, gunakan metode penggantungan. Penggunaan metode penggantungan butuh ekstra tempat, juga peralatan tambahan yang akan membuat anda sedikit kerepotan.
PENGERINGAN / DRYING
Untuk mendapatkan bahan baku yang maksimal ada beberapa cara untuk melakukannya, bisa kita biarkan kering dengan sendirinya atau kering alami dengan kulit luar masih menempel, bisa kita keluarkan dulu benih yang ada didalam labu tersebut dengan cara melubangi kulit labu, bisa juga kita melakukan pembusukan daging di dalam labu, sebagian yang lain juga ada yang memakai treatment air panas. Semua tergantung pada anda untuk memilih cara yang paling mudah untuk melakukannya.
Ada beberapa artikel yang pernah saya baca menyebutkan bahwa jangan pernah mengeringkan di bawah terik matahari yang bisa menyebabkan kerusakan pada kulit labu. Awalnya saya berfikir itu mungkin masuk akal juga dalam beberapa hal. Akan tetapi saya yang masih kerepotan dalam penanganan proses pengeringan ini mencoba mencari jawaban kenapa kok bisa begitu, dan akhirnya saya pun mulai observasi lagi sendiri. Ternyata mereka yang mengatakan itu mungkin benar menurut mereka sendiri, tetapi tidak bagi saya, ada penghobi dan seniman yang berasal dari Arkansas atau manapun itu yang pasti di daratan amerika, dengan cuaca panasnya yang ekstrim mereka melakukan proses pengeringan alami dari sebagian hasil panen labu mereka. Alhasil, labu yang full terpapar sinar matahari banyak yang mengalami crack atau retak di suatu bagian tempat pada permukaan labu, kebanyakan pada bagian atas labu.
Setelah melakukan studi observasi ditempat saya sendiri, saya keringkan beberapa buah labu untuk saya jadikan perbandingan. Kelompok A terdiri dari 5 buah labu yang sudah saya lubangi dan sudah saya bersihkan semua isinya hingga benar2 bersih, dan kelompok B terdiri dari 5 buah labu yang masih utuh dan segar, belum saya treatment sama sekali. Saya letakkan semuanya pada tempat yang sepenuhnya terpapar sinar matahari diatas atap rumah saya yang kebetulan tidak memakai genteng, tapi saya beton semua atap di lantai 2. Bayangkan betapa panasnya permukaan cor dan paparan radiasi sinar matahari siang hari. Setiap hari saya melakukan pengamatan atas kedua kelompok labu itu. Hingga hari ke-6 saya menemukan sebuah masalah pada kelompok B, ya benar, ada yang crack sedikit di bagian ujung atas dekat batang labunya. Hmmm…hingga hari itu penelitian masih saya lanjutkan untuk beberapa waktu hingga saya mendapatkan jawaban yang saya inginkan. Hari demi hari yang saya nantikan telah tiba. Penelitian yang saya lakukan hingga memakan waktu kurang lebih 2 minggu selesai juga akhirnya. Bagaimanakah hasilnya?
Tiga dari lima labu kelompok B mengalami crack, sementara tidak ada satupun dari kelompok B yang mengalami crack. Saya mencoba mencari jawaban yang masuk akal dengan bertanya2 kepada semua teman2 yang saya temui langsung maupun tidak langsung. Melalui handphone dan juga email, saya kerap tanyakan kepada teman2 saat waktu senggang.
Seperti layaknya memberikan sebuah quiz kepada pemirsa di televisi, hahahaha…. Berbagai jawaban yang saya dapatkan dari semua teman, hanya beberapa yang bisa dianalisa oleh ilmu logika, ilmu sains. “Pembusukan yang terjadi di dalam sebuah ruangan yang tertutup akan menghasilkan tekanan gas yang kuat untuk meledakkan ruangan tersebut”. Bingo !!!. sedaaaap. Akhirnya kutemukan jawabannya, masuk akal sekali buat saya.
Terima kasih teman, kamu benar2 berada diluar kemampuan saya, hahahaha.Yup, dan lagi, hari yang penuh tawa riang kembali dalam hidup saya. Dengan bekal jawaban yang telah saya temukan tidak oleh saya sendiri(hehehe) akhirnya saya bisa menarik kesimpulan bahwa pengeringan alami dengan sinar matahari bisa saya lakukan selalu, kapanpun, dan dimanapun dengan catatan harus dibersihkan dulu semua isi dalam labu. Akhirnya saya merasa senang sekali karena saya pikir untuk sementara waktu tidak perlu bersusah payah membuat atau membeli alat pengering atau oven yang harganya bisa membuat kepala saya pusing. Atau bahkan bisa membuat isi rumah menjadi berkurang, karena harus ada yang saya korbankan untuk dijual agar bisa membeli oven itu….(hehehehe) …ah tidak tidak. Segera saya buang pemikiran yang pernah terlintas di kepala saya itu. Karena saat ini dan mungkin sampai ke depannya saya sudah tidak perlu susah payah memikirkan cara melakukan pengeringan labu. Sistem penanganan yang sudah paten buat saya adalah K3 yaitu, KUPAS, KEROK, dan KERINGKAN, sepertinya sudah waktunya saya mematenkan tehnik efektif cara penanganan labu yang saya temukan ini, (hahaha)….bercanda kok, silahkan anda melilih cara terbaik buat anda yang menurut anda sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan sekitar. Selamat mencoba...
Saya sendiri sudah pernah mencoba semua cara yang saya sebutkan tadi, dan yang paling mudah dan nyaman buat saya adalah dengan cara mengeluarkan isi dalam labu itu sampai bersih pada saat masih segar. Ini saya lakukan karena saya mengutamakan kesehatan diatas semuanya. Alasannya kenapa saya begitu? Karena jika saya membersihkan labu dalam keadaan kering alami, yang masih ada kulit luarnya, saya merasa tidak nyaman dengan adanya debu2 yang dihasilkan dari jamur yang tumbuh di permukaan kulit labu. Konon katanya jamur pada kulit labu mudah sekali terlepas dan berterbangan di udara yang biasa kita hirup, sangat tidak baik bagi sistem pernafasan kita. Jadi patut diingat, kesempurnaan karya kita tidaklah berarti jika kita tidak mempunyai jiwa raga yang sempurna.
Saya melakukan pembersihan labu yang masih dalam keadaan segar karena sangat mudah dan menyenangkan, sebelumnya lubangi dasar pada buah labu yaitu yang tepat berada paling bawah labu, kemudian saya keluarkan semua daging buah dan benihnya menggunakan alat yang saya buat sendiri, sederhana dan efektif, terbuat dari kawat berbahan logam yang fleksibel, agak kuat namun bisa dibengkokkan sesuai dengan kebutuhan, ujungnya saya desain khusus supaya bisa membersihkan daging yang masih menempel pada bagian dalam kulit labu pada tempat tempat yang sulit sekalipun.
KREASI SENI UKIR LABU BOTOL
Di dunia seni ukir terdapat banyak macam media yang bisa kita gunakan untuk menghasilkan kreasi seni salah satunya yang dari kayu, batu, dan material logam. Dalam pembahasan di artikel ini saya memakai media dari kayu, lebih spesifik lagi dari labu botol yang sudah mengeras kulitnya seperti kayu sehingga bisa dijadikan media seni ukir.
Seni ukir untuk labu botol yang saya miliki hanya bisa dilakukan dengan metode ukir bor tembus, alasannya kenapa? karena kulit yang terdapat di labu botol spesies ini sangat keras akan tetapi sangat tipis, tebalnya kurang lebih hanya sekitar 1 milimeter. Jadi sangat diperlukan ketelitian dan kesabaran tingkat tinggi dalam menangani labu botol spesies ini. Seni ukir pahat bisa dilakukan dengan media labu spesies yang lain dengan ketebalan kulit 1-2 sentimeter. Konsep desain motif bisa anda buat sendiri atau mencari desain dari internet, ada yang gratis dan ada yang berbayar. Silahkan tentukan sendiri dan selamat mencoba berkreasi.
KREASI SENI PYROGRAPHY (MENGGAMBAR DENGAN PANAS API)
Belum banyak yang saya kuasai tentang seni pyrography, akan tetapi saya juga sedang berusaha meningkatkan kemampuan seni yang satu ini, jangan berpikir seni pyrografi ini sulit tetapi juga jangan menganggap remeh seni ini, setelah anda mengetahui inti bagaimana cara berkreasi seni pyrografi segera anda akan berkata” oh begitu toh caranya”. Yup, kita lihat saja nanti.
Seni pyrografi bisa dilakukan dengan menggunakan media kayu atau kulit yang dipaparkan panas api dengan alat khusus yang dinamakan woodburner atau Indonesia-nya pembakar kayu, berbentuk seperti ballpoint seperti solder yang ujungnya panas hasil pemanasan elemen yang dialiri listrik, yup, memang seperti itu adanya, tapi ingat jangan sampai terbakar lho……(lol). Hanya dipanasi hingga terbentuk warna coklat, coklat kehitaman, hitam, atau hitam sekali(hanya warna warna itu yang ada dalam seni pyrografi)tergantung motif desain yang anda mau. Warna hasil seni pyrografi tidak akan pernah luntur dan tidak bisa dihapus. Kalau ingin menambah warna yang lain bisa anda lakukan setelah burning. Jadi sebelum kita berkreasi seni pyrografi harus mempunyai persiapan yang sangat matang. Ada lagi metode pyrografi dengan system combo yaitu memahat dan mamanasi (carving and burning) yang masih menjadi pandangan ke depan buat saya karena ketersediaan bahan baku yang terbatas. Sistem combo membutuhkan media bahan baku labu yang keras dan juga tebal. Semua itu akan bisa anda kuasai mungkin dalam waktu yang singkat atau bisa juga sangat lama tergantung pada niat dan kemampuan yang anda miliki. Selamat berkreasi.
MEMBUAT DESAIN PADA LABU BOTOL.
Kebanyakan orang mungkin berpikir panjang atau berangan-angan tentang sulitnya menggambar desain pada media yang mempunyai permukaan cembung atau tidak rata, yup, anda benar saat ini, sama seperti saat pertama saya melakukannya. Saya berpikir keras mencari jalan yang paling mudah untuk bisa menggambar sebuah desain pada permukaan labu yang bermacam macam bentuk cembungnya, ada yang sedikit cembung dan ada yang sangat cembung teergantung ukuran dari bahan baku labu itu sendiri.
Pernah terpikirkan oleh saya untuk mencari orang yang punya skill melukis atau menggambar dengan tingkat kesulitan yaitu melukis pada permukaan yang tidak rata atau cembung. Ya, akhirnya ada salah seorang teman saya yang bersedia untuk mencobanya. Bukan seorang pelukis professional, tp saya sangat senang sekali ada orang yang mau membantu saya, harap maklum, saya tidak punya ketrampilan dalam menggambar ataupun melukis. Setelah beberapa waktu menunggu akhirnya jadi juga desain yang digambar teman saya itu. Meskipun hasilnya tidaklah seperti yang saya harapkan, saya sangat menghargai hasil karya teman saya tersebut, toh sayapun tidak akan bisa menggambar seperti itu, dan saya hanya bisa menilai dalam hati(hehehe). Teman saya itu juga mengakui mengalami kesulitan dalam menggambar desain yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Setelah mengalami trial and error saya mencari dan terus mencari cara untuk mendapatkan kemudahan dalam menggambar di permukaan cembung. Akhirnya suatu hari saya mendapatkan inspirasi dari internet tentang suatu cara. Yaitu dengan menggunakan kertas transfer desain (Design Paper). Yup, dengan kertas transfer desain inilah cara yang paling mudah untuk memindahkan desain ke permukaan yang cembung atau tidak rata. Mulai hari itu adalah hari yang penuh dengan tawa sepanjang waktu….hahaha. Mudah sekali… Kenapa tidak terpikirkan sama sekali olehku tentang hal ini? Saya hanya tertawa dan tertawa trus sepanjang waktu, betapa bodohnya saya saat itu.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat desain pada kertas transfer desain adalah seperangkat computer beserta mesin print. Pilih desain gambar yang anda suka dan sedikit sentuhan editing dan penyesuaian ukuran pada permukaan cembung bahan baku lalu print gambar yang anda inginkan. Setelah itu gunting gambar yang telah tercetak di kertas transfer desain, lalu tempelkan ke permukaan yang telah anda persiapkan sebelumnya, sebelum gambar desain dipindahkan jangan lupa membersihkan permukaan bahan baku tersebut. Untuk memastikan tidak ada kesulitan, dan gambar bisa menempel dengan sangat mudah.
Kertas transfer desain tersedia bermacam-macam kualitas, ada yang standart internasional tetapi memang agak merogoh kocek anda, dan memang harus pesan dari internet, ada juga yang biasa banyak tersedia di toko-toko peralatan sekolah atau penyedia jasa percetakan atau sablon terdekat. Setelah desain menempel pada bahan baku baru dilakukan burning.
TEHNIK MENGGAMBAR PYROGRAFI
Banyak sekali seniman pyrografi yang saya tahu dari internet mempunyai skill yang bisa dibilang cukup, seniman yang bisa dikatakan ahli bisa dihitung dengan jari. Pada dasarnya memang mereka bukan asli seniman, seperti halnya saya sendiri, saya bukan seorang seniman, tapi seorang penghobby yang berusaha mengembangkan kemampuan dan ketrampilan seni, siapa tahu kelak saya bisa menjadi sangat ahli supaya bisa mengajar ketrampilan seni ini. Siapa tahu khan…. (hehehe)
Sangat mudah dalam menggambar dengan pembakar kayu (woodburner), kita hanya meneruskan garis gambar yang sudah menempel pada bahan baku, dengan sedikit sentuhan panas dari ujung alat tersebut maka akan dihasilkan warna pada permukaan bidang bahan baku yang dipaparkan panas. Anda bisa bayangkan sendiri apa yang akan terjadi kalau kayu dipanaskan sebelum terbakar, kayu akan menjadi berubah kecoklatan warnanya bahkan kehitaman kalau ter-exposure panas terlalu lama atau tergantung pada alat yang anda gunakan, sangat cepat panas atau biasa saja.
* Di dalam dunia seni pyrografi tersedia berbagai macam alat woodburner, dari yang konvensional seperti solder hingga woodburner standart khusus dibuat untuk para seniman kelas dunia sebagai contoh saja produk woodburner merk DREMEL. Dengan bentuk yang demikian pas untuk tangan anda, layaknya ballpoint untuk menulis atau menggambar. Harganya cukup mahal akan tetapi dijamin anda akan terpuaskan oleh hasil dari alat tersebut, tergantung skill anda juga mempengaruhi.
Anda bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih miring jika langsung membeli melalui situs internet yang menyediakan alat tersebut Bagi anda yang berkantong tebal disarankan untuk membeli perangkat ini untuk memudahkan anda khususnya bagi pemula. Anda akan terbiasa setelah beberapa kali mencoba dan mengalami kegagalan demi kegagalan. Jangan menyerah dan terus mencoba adalah kunci keberhasilan dari seni ini.
TO BE CONTINUED…
Ada yang berbuah sedikit jumlahnya tetapi ukurannya lebih besar. Paman saya saya bilang kalau mau berbuah banyak harus mau membantu system perkembang biakannya yaitu dengan cara mengawinkan bunga jantan dan bunga betinanya, kalau hanya mengandalkan bantuan dari serangga ataupun hewan2 yang bisa membantu penyerbukan mungkin perkembangan buah tidak maksimal. Saat itu menjadi masalah buat saya yang terlalu banyak urusan diluar. Saat ini saya juga sedang melakukan observasi tentang perkembang biakan artificial dengan efektif pada buah labu botol sambil meneruskan kreatifitas membuat kreasi seni unik labu botol untuk souvenir, usaha yang baru yang saya jalankan belum lama ini.
Sebenarnya membudidayakan labu botol ini tidaklah sulit bagi saya. Yang menjadi kendala untuk menjalankan usaha ini adalah keterbatasan lahan, waktu, dan modal yang diperlukan, mungkin untuk modal agak bisa dikesampingkan, akan tetapi mengenai lahan untuk menanam labu botol ini menjadi masalah yang paling berat saat ini, walaupun saya punya surplus persediaan benih, mengingat lahan yang saya miliki tidak cukup untuk memperbanyak produksi bahan baku, dan juga saya yakin belum banyak labu botol dikembangkan skala nasional(setahu saya hehehe…).Untuk itu saya berniat mengembangkannya dengan potensi usaha saya sendiri.
Melalui internet saya tidak banyak melihat usaha serupa yang dikembangkan oleh rekan rekan di daerah lain, ada juga tapi tidak banyak, hanya satu dua orang. Tapi di luar negeri saya melihat banyak seniman, pengusaha, penghobi, yang bergelut dalam bisnis labu ini. Mereka semua mempunyai website sendiri, bahkan tersedia forum, assosiasi atau mailist khusus bagi mereka penghobi untuk saling berbagi informasi seputar labu. Semoga nantinya ada rekan2 yang mau membantu atau kerja sama untuk mengembangkan usaha yang serupa, tentunya bagi rekan2 yang punya hobby dan visi yang sejalan dengan saya. Saya mulai mendapatkan inspirasi tentang kreasi dari labu botol ini setelah berkunjung wisata ke Bali, kita semua tahu di Bali tempatnya pemandangan yang indah, budaya, dan pusat kesenian. Banyak produk kesenian bernilai tinggi tercipta di sana dengan kreatifitas yang fantastis dan unik membuat decak kagum bagi yang melihatnya. Berawal dari itulah muncul ide untuk mengkreasikan apa yang ada, apa yang saya bisa, dan apa yang saya punya untuk mengembangkannya.
Untuk mempercepat waktu dengan menggunakan metode pengeringan oven membutuhkan biaya dan tempat yang cukup besar. Jadi untuk sementara ini saya memilih metode biasa dulu karena saya merasa cukup nyaman di kantong( heheeh).
Setahu saya dari internet ketersediaan bahan baku yang paling dekat dengan saya ada di magelang, jawa tengah. Itupun saya belum tahu pasti dimana tempat dan status sekarang ini bagaimana usaha mereka. Yang saya tahu mereka mempunyai usaha produk kreasi seni unik membatik kayu dan labu botol. Patut diacungi jempol karena mereka sudah berusaha untuk mengembangkan seni budaya batik asli dari Indonesia. Sayapun tidak mau kalah dengan yang lain, bukan maksud saya berusaha untuk menjiplak atau meniru hasil karya orang lain.
Dalam bidang seni setahu saya endless / tidak terbatas dalam mengembangkannya, menurut saya dalam beberapa hal kita boleh saja meniru misalnya tehnik atau cara bagaimana untuk membuat, bagaimana menggunakan alat, atau mencontoh konsep yang sudah ada, motif, corak, atau desain yang banyak tersebar di internet, ada yang gratis dan ada yang berbayar. Lebih baik lagi jika kita mempunyai innovasi produk kreasi seni dari pemikiran dan upaya kita sendiri, dan melakukan improvisasi atas apa yang kita kembangkan.
Untuk membantu memindahkan bahan mentah dari lahan perkebunan ke tempat penyimpanan kita membutuhkan pekerja harian yang biasa melakukan pekerjaan serupa untuk beberapa hari sampai semuanya selesai. Terlebih lagi bila letak lahan perkebunan berada jauh dari tempat kita. Butuh waktu dan kerja ekstra. Tidak ada yang khusus untuk memperlakukan bahan mentah saat memindahkannya. Hanya, jangan dibanting atau dilempar. Alasan yang masuk akal kenapa harus begitu? Walaupun labu ini mempunyai sifat keras pada permukaannya, tetapi yang kita harapkan adalah jangan sampai terjadi kerusakan pada permukaan kulitnya, sedikit scratch atau goresan di kulit labu akan mempengaruhi bentuk yang otomatis akan menjadikan kreasi seni kita kurang maksimal. Para seniman labu akan sangat senang jika mendapatkan bahan baku yang mempunyai bentuk sempurna yaitu, kulit labu yang sangat mulus tidak ada goresan sama sekali dengan tingkat kekeringan yang sempurna dan tidak ada bercak warna lain selain warna kulit labu yang kering itu sendiri. Para seniman akan memilih dan kemudian mengambil walaupun dengan harga yang berbeda dari yang lain. Sesuatu yang memberi wisata matahati seorang seniman, dari mata, seorang seniman akan melihat bentuk labu yang fantastis sehingga menyejukkan hati sang seniman. Seorang seniman membutuhkan kesempurnaan bahan untuk menghasilkan karya yang sempurna, walaupun pribadinya sendiri tidak sempurna. Hahaha…
Tahap ini bisa dilakukan siapa saja dengan mudah dan higienis pada saat labu masih dalam keadaan segar. Tidak akan menyebabkan polusi debu seperti yang dihasilkan oleh kulit labu yang sudah kering. Dengan menggunakan bagian belakang pisau yang tidak terlalu tajam supaya terhindar dari scratch apabila kita menggunakan pisau bagian tajam.
Jika kita membersihkan dengan teliti seluruh permukaan kulit luar labu kita bisa menghasilkan bahan baku labu kering yang benar2 bersih tidak ada bercak kulit luar yang tertinggal, dan jika setelah kering masih ada bercak yang tertinggal, mudah sekali caranya jika kita ingin menghilangkannya. Cukup memakai sikat cucian dari plastic yang agak kaku, tetapi tidak menyebabkan scratch pada permukaan kulit labu. Siram dengan air bersih dan sikat bercak2 yang tersebut, boleh juga menggunakan deterjen pencuci baju, setelah selesai jangan lupa bilas dengan air sampai bersih dan lap dengan kain bersih atau kain penyerap air atau kannebo sampai permukaannya bener2 kering,setelah itu labu siap diletakkan ke tempat pengeringan yang bersih dan tidak berdebu. Juga jauhkan dari talang air dari atap rumah yang bisa menyebabkan bercak2 air akibat cipratan air yang mengenai kulit labu. Jika anda menginginkan kebersihan yang optimal dalam pengeringan labu, gunakan metode penggantungan. Penggunaan metode penggantungan butuh ekstra tempat, juga peralatan tambahan yang akan membuat anda sedikit kerepotan.
Ada beberapa artikel yang pernah saya baca menyebutkan bahwa jangan pernah mengeringkan di bawah terik matahari yang bisa menyebabkan kerusakan pada kulit labu. Awalnya saya berfikir itu mungkin masuk akal juga dalam beberapa hal. Akan tetapi saya yang masih kerepotan dalam penanganan proses pengeringan ini mencoba mencari jawaban kenapa kok bisa begitu, dan akhirnya saya pun mulai observasi lagi sendiri. Ternyata mereka yang mengatakan itu mungkin benar menurut mereka sendiri, tetapi tidak bagi saya, ada penghobi dan seniman yang berasal dari Arkansas atau manapun itu yang pasti di daratan amerika, dengan cuaca panasnya yang ekstrim mereka melakukan proses pengeringan alami dari sebagian hasil panen labu mereka. Alhasil, labu yang full terpapar sinar matahari banyak yang mengalami crack atau retak di suatu bagian tempat pada permukaan labu, kebanyakan pada bagian atas labu.